Doa Itu Ibadah


Doa adalah salah satu sarana atau saluran langsung seorang hamba kepada Allah SWT. Dengan demikian ia harus tahu tentang tentang apa dan bagaimana cara ia berdoa agar diterima dan didengar. Selanjutnya upaya ini diupayakan dapat menghasilkan apa yang dimohonkan sesuai dengan materi doa yang dipanjatkan.

Doa itu adalah permohonan, maksudnya ialah permohonan dari seorang hamba kepada Tuhannya yaitu Allah SWT dalam bentuk ucapan, didalam hatu atau dilisankan.

Didalam Islam pada kenyataannya doa itu ada dua macam, yaitu doa yang berisi pujian dan sanjungan kepada Allah SWT, serta doa yang berisikan permohonan. Doa yang berisikan pujian di sebut du'au tsana yang berisikan permohonan disebut du'au sual.

Doa Pujian, tentu sau ja isinya tidak akan lepas dari nama-nama Allah yang mahha tinggi, yaitu Al-Asmaaul Husna

Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suarammu dalam shalat dan jangan pula merendahkannya dan carilah jalan tengah diantara kedua itu" (QS. Al-Isra : 110)

Dari Abu Hurairah r.a. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Bagi Allah ada sembilan puluh sembilan nama. Barangsiapa yang menjaganya niscaya akan masuk syurga". (Shahih Bukhari. IX : 118; Shahih Muslim, IV : 2062; Musnad Al-Imam Ahmad bin Hanbal, XII : 469)

Sebelum seorang hamba mengajukan segala keperluan dirinya, atau doa-doa lainnya hendaklah dimulai dengan doa tsana (pujian dan sanjunga), sanjunglah nama-Nya dengan nama-nama dari Asmaaul Husna.
Hanya milik Allah Al-Asmaaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Al-Asmaaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nantu mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A'Raf :180)

Allah SWT maha mendengar dan maha mengijaba. Ia yang menentukan doa apa dan kepada siapaijabah itu akan diberikan, pada waktu yang paling tepat, dan dengan cara yangbjuga paling tepat.

Dan jika hamba-hamba-ku bertanya kepadamu tentang aku, maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepda-ku, maka hendaklah ia memenuhi (segala perintah-ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah : 186)

Berdasarkan ayat ini, tidak ada doa yang sia-sia di hdapan Allah SWT. jika dilaksanakan dengan ikhlas dan cara yang benar. Setiap doa akan berpahala karena merupakan ibadah dan diijabah karena telah dijanjikan. Dan janji Allah pasti benar. Pada intinya, doa itu merupakan ibadah seorang hamba kepada Allah sehingga berdoa itu harus sering, banyak, dan tanpa melalui perantara.

Yang dimaksud ibadah di sini adalah bahwa seorang hamba ketika mengajukan suatu permohonan, yang pertama-tama dilakukannya adalah meyakini bahwa sebagai hamba ia mengakui dirinya lemah dan fakir (teramat butuh), sedangkan Allah itu Maha Suci dan Maha Bersih dari segala sifat kefakiran dan kelemahan. Ia MAha Kaya untuk mengabulkan setiap permohonan dengan tepat dan selalu benar karena ke-Maha Tahu-an-Nya. Selanjutnya meyakini bahwa dari doa itu bukan hanya sekedar mengharapkan ijabah, akan tetapi terlebih dahulu mengharapkan pahala di akhirat.

Dari Nu'man bin Basyir r.a. ia berkata "Saya mendengar NAbi SAW bersabda, 'Doa itu adalah ibadah'." (Sunan Abu Daud, II: 76; Sunan at-Tirmidzi, V: 374).

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang tidak memohon kepada Allah, maka Allah aka murka kepadanya". (Sunan at-Tirmidzi, V: 456).

Dari Aisyah r.a. ia berkata "Rasulullah SAW bersabda, 'Apabila seseorang di antara kamu memohon, maka perbanyaklah (seringkanlah), karena ia memohon kepada Tuhannya'." (Shahih Ibnu Hibban, III: 172).

Dalam sebuah hadis disebutkan: "Doa itu senjatanya kaum beriman" (al- Mustadrak 'ala Shahihain, I: 669; Musnad Abu Ya'la al-Mushiliy, I: 334).

layaknya suatu senjata, pada suatu ketika bisa tumpul, rusak, macet, dan hambatan-hambatan lainnya. Adapun jenisnya, bergantung kepada sipengguna senjata itu. Artinya bahwa suatu ketika doa kita dapat menjadi bagaikan senjata yang tidak berguna pada saat sangat dibutuhkan. Dapat juga senjata tetap berfungsi dengan baik, tetapi pada saat sipengguna membawanya dengan pikiran kacau dan hati yang frustasi dapat saja hal itu membahayakan orang lain serta dapat juga menjadi senjata yang memakan tuannya sendiri.

Ironisnya, seseorang berdoa tetapi malah bertambah dosa, ia berdoa tetapi bertambah celaka. sama halnya dengan orang yang memohon kebaikan dan keselamatan tetapi ia tidak mau menyadari kesalahan-kesalahannya. Demikian pula yang menyadarinya, tetapi tidak berusaha untuk mengubah dan menggantinya dengan kebaikan-kebaikan. selain dapat sia-sia, dapat juga membinaskannya. Na'udzubillaahi min dzalika.

Layaknya suatu senjata yang digunakan untuk melawan musuh, maka musuh manusia itu ada dua macam; dirinya dan orang lain. dirinya sendiri adalah hatinya yang berisi bisikan-bisikan setan yang senantiasa membawanya ke jurang kenistaan, dosa dan kecelakaan. bila manusia tidak mampu melawan dirinya sendiri, bagimana ia dapat melawan terhadap orang lain. Orang yang tidak pandai mencintai dirinya sendiri, yaitu untuk selalu membawanya kepada keselamatan dan ridha Allah SWT, bagaimana mungkn dapat mencintai orang lain denga sejatinya dan dengan cara yang haq (benar).

Doa akan menjadi senjata ampuh bagi kaum beriman serta tepat guna, selama hamba yang menggunakannya selalu berusaha menjauhi dosa, termasuk jebakan yang ia buat sendiri tanpa ia sadari lantaran doa yang ia panjatkan tidak sejalan dengan kehendak Allah SWT dan tuntunan Rasulullah SAW.


Wallahu a'lam.

0 Response to "Doa Itu Ibadah"

Post a Comment

Silahkan beri komentar sesuai isi artikel yang tertulis di halaman ini.
Gunakan bahasa yang baik dan sopan
Komentar yang menyertakan link dan/atau nomor telpon tidak akan kami publikasikan (Dihapus).